PR
Matematika milik anak kelas 2 SD di Semarang yang heboh di sosial media ini
juga membuat para profesor dan dosen Matematika ikut berdebat. Profesor
astrofisika dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas
Djamaluddin, mengatakan, antara 4 x 6 dan 6 x 4 memang berbeda.
“Samakah 4 x
6 dan 6 x 4? Hasilnya sama, 24, tetapi logikanya berbeda. Itu adalah model
matematis yang kasusnya berbeda. Konsekuensinya bisa berbeda juga,” tulis
Thomas dalam akun Facebooknya.
Profesor
fisika, Yohanes Surya juga berpendapat sama. Menurutnya, bila diminta
mengekspresikan 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 dalam perkalian, maka jawabannya adalah 6
x 4. Itu bukan soal benar salah, melainkan kesepakatan dalam mengekspresikan
penjumlahan berulang dalam perkalian.
Iwan
Pranoto, dosen Matematika ITB juga ikut berkomentar. Dia mengatakan bahwa 4 x 6
dan 6 x 4 sebenarnya sama saja. Sehingga jawaban bahwa 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 =
4 x 6 tidak bisa serta-merta disalahkan. Dalam matematika, menurutnya tidak ada
kebenaran, yang ada kesahihan. Jika penalaran sahih, maka bisa diterima
walaupun kesimpulannya aneh.